Botafogo resmi mengakhiri kerja sama dengan Davide Ancelotti setelah hanya lima bulan menangani tim utama. Keputusan ini diambil menyusul hasil yang dinilai jauh dari harapan, terutama karena klub gagal mempertahankan prestasi yang diraih pada musim sebelumnya. Penunjukan Davide sebagai pelatih kepala sempat menarik perhatian publik karena menjadi pengalaman pertamanya sebagai manajer penuh waktu.

Sepanjang masa kepemimpinannya, Botafogo tidak mampu tampil konsisten di kompetisi domestik maupun internasional. Di Liga Brasil, tim asal Rio de Janeiro itu hanya mampu finis di peringkat keenam, tertinggal cukup jauh dari juara. Sementara di Copa Libertadores, langkah Botafogo terhenti lebih awal setelah tersingkir pada babak 16 besar oleh wakil Ekuador, yang semakin memperbesar tekanan terhadap staf pelatih.

Manajemen klub menyebut keputusan pemecatan diambil setelah serangkaian pertemuan internal. Hingga saat ini, Botafogo belum mengumumkan sosok pengganti yang akan mengisi posisi pelatih kepala. Situasi ini membuat masa depan tim masih menjadi tanda tanya, terutama dalam upaya membangun kembali kepercayaan dan daya saing di musim mendatang.

Davide Ancelotti sebelumnya bergabung dengan Botafogo setelah klub memutus kerja sama dengan pelatih terdahulu di pertengahan tahun. Meski kariernya sebagai pelatih kepala masih sangat muda, Davide memiliki pengalaman panjang sebagai asisten dan staf pelatih, mendampingi ayahnya di sejumlah klub besar Eropa. Ia juga menjadi bagian dari staf kepelatihan tim nasional Brasil, yang menunjukkan bahwa kepergiannya dari Botafogo belum tentu menutup peluangnya untuk terus berkembang di dunia kepelatihan.