
Borneo FC mengalami penurunan performa setelah membuka musim BRI Super League 2025/26 dengan sangat meyakinkan. Rentetan 11 kemenangan yang sempat membuat mereka terlihat dominan kini terhenti oleh dua kekalahan beruntun yang membuat kestabilan tim mulai dipertanyakan. Kekalahan pertama datang saat mereka bertandang ke markas Bali United, disusul kekalahan kedua dari Persib Bandung dalam laga tunda pekan keempat.
Meski masih bertahan di puncak klasemen dengan koleksi 33 poin, posisi Borneo FC tidak lagi sekuat sebelumnya. Tekanan dari para pesaing mulai terasa, apalagi tren positif yang mereka bangun sejak awal musim perlahan luntur. Kekalahan dari Persib menjadi pukulan tersendiri karena terjadi dalam duel dua tim yang sama-sama berada di papan atas. Padahal Borneo FC sempat unggul lebih dulu sebelum akhirnya gagal mempertahankan ritme permainan.
Di laga tersebut Persib mampu membalikkan keadaan melalui gol-gol yang tercipta di momen krusial. Meski Joel Vinicius sempat memberi harapan lewat gol cepatnya, Maung Bandung menunjukkan konsistensinya sebagai juara bertahan dengan tiga gol balasan. Hasil itu melanjutkan tren negatif Borneo FC setelah sebelumnya tumbang dari Bali United, menandai fase tersulit mereka sejak kompetisi dimulai.
Pelatih Fabio Lefundes menyadari bahwa timnya berada dalam fase yang menuntut perhatian serius. Ia menegaskan akan melakukan evaluasi internal untuk memperbaiki berbagai kekurangan yang muncul dalam dua laga terakhir. Borneo FC akan memanfaatkan waktu istirahat yang tersedia untuk mempersiapkan diri menghadapi laga berikutnya melawan Persebaya, sekaligus berupaya mengembalikan momentum yang sempat membawa mereka tampil perkasa di awal musim.